Links
Archives
Banyak hal yg masih perlu kita cermati dan hayati sungguh2,karena kebenaran yg nampak dalam pandangan kita terhadap sesuatu di dunia ini hanyalah bersifat sementara.Maka,waspadailah sesuatu yg menggetarkan hati kamu sekalipun,karena segalanya memerlukan ketabahan dan kesabaran tuk mencapai apa yg kita cita-citakan.Sebab,boleh jadi yg kamu anggap baik itu tidak baik bagimu dan justru yg mudlorot dalam pandanganmu malah yang terbaik buatmu.
Sunday, February 22, 2004
............" Asmara "..............
Saat Engkau mabuk asmara setelah engkau mereguk nikmatnya keraguan,kebimbangan,kerinduan yang seolah bagai siksaan semu namun begitu mempengaruhi jalan fikiranmu apalagi hatimu...seolah ada getaran-getaran yang sebegitu memberontakkan kekurangan tanpa kehadiran " ya " dari seseorang yang kita harapkan...
Sesungguhnya asmara itu telah menghembuskan nafas-nafasnya,menebarkan pengaruhnya kedalam nadi-nadi kehidupan kita...tanpa sengaja kita pun telah mereguk kenikmatan demi kenikmatan asmara meski kita tahu,bahwa kita pun akan terbakar karenanya...yach..terbakar oleh kerinduan yang membutakan mata jiwa dan hati kita untuk memandang segala hal dengan realis dan kehidupan kita laksana nyala tanpa tahu mana dalam diri kita yang telah hangus oleh asmara.
Tetapi....
Jika memang engkau sadar bahwa asmara itu begitu mengasyikkan,maka janganlah mengabaikan akan firman Tuhan : " sesungguhnya Aku anugrahkan Cinta atas kamu agar adalah kamu tetap dalam pengawasan-Ku "...Alqur'an,surat thoha.
Untuk itu...
adalah sangat baik bila kita kembali menata perasaan dan jiwa kita dengan tinjauan yang lebih cermat lagi,sebab asmara bukan sebagai permainan dan tak layak untuk di jadikan satu kesempatan melukai perasaan orang lain.
Asmara membutuhkan ketegasan dan kesiapan diri di dalam menjalani setiap kenyataan,suka ataupun duka di dalamnya,agar adalah kita kita tidak terjebak dari penafsiran-penafsiran yang berdasarkan hanya pada ego kita sendiri.
Sebaiknya kita lebih mewaspadai diri kita sendiri juga..karena di dalam diri kita pun terdapat ego yang kadangkala menjadikan asmara sebagai alasan untuk menuntut hak ataupun menuntut hal yang mungkin itu malah akan menjerumuskan kita sendiri.
Cobalah lihat dan rasakan perasaan kita sendiri...fahamilah di dalam relung hati kita sendiri...pasti akan kau dapati bahwa di dalam diri kita bersemayam keinginan yang kadangkala merasa lebih baik untuk di turuti padahal sebenarnya justru saat terpenuhi baru kita menyesali kenyataannya.
Asmara...
Jagalah semua yang ada dalam perasaan dan jiwa mu untuk lebih bijaksana dan tidak mudah terbawa oleh semua gelombang kesenangan yang belum saatnya,karena bukan tidak mungkin itu semua akan menyisakan rasa lara yang panjang dan mungkin tidak akan bisa di tebus lagi.
Asmara...
Tersenyumlah untuk semua pengorbanan demi seseorang yang pernah membuat kamu damai dan tentram karenanya,meski kadangkala seseorang itu meragukan perasaanmu,yaqinlah...bahwa mempertahankan sesuatu dengan baik yang sudah kita bangun dengan segenap upaya itu lebih sulit di bandingkan untuk menghancurkan sesuatu itu.
Jadilah kesatria atas dirimu sendiri dan atas semua manusia di sekitarmu,berilah kebahagiaan atas mereka jika memang itu yang mereka minta dan yang bisa kamu berikan untuk mereka sebaik yang kamu bisa,karena tidak ada yang yang lebih berharga daripada hidup itu sendiri selain kita bisa hadir di dalamnya dan bermanfa'at bagi semua manusia.
tertanda
sebutir pasir yang terbelah tujuh
sangpecinta/esa-aksara/aksara-Denta
Sesungguhnya asmara itu telah menghembuskan nafas-nafasnya,menebarkan pengaruhnya kedalam nadi-nadi kehidupan kita...tanpa sengaja kita pun telah mereguk kenikmatan demi kenikmatan asmara meski kita tahu,bahwa kita pun akan terbakar karenanya...yach..terbakar oleh kerinduan yang membutakan mata jiwa dan hati kita untuk memandang segala hal dengan realis dan kehidupan kita laksana nyala tanpa tahu mana dalam diri kita yang telah hangus oleh asmara.
Tetapi....
Jika memang engkau sadar bahwa asmara itu begitu mengasyikkan,maka janganlah mengabaikan akan firman Tuhan : " sesungguhnya Aku anugrahkan Cinta atas kamu agar adalah kamu tetap dalam pengawasan-Ku "...Alqur'an,surat thoha.
Untuk itu...
adalah sangat baik bila kita kembali menata perasaan dan jiwa kita dengan tinjauan yang lebih cermat lagi,sebab asmara bukan sebagai permainan dan tak layak untuk di jadikan satu kesempatan melukai perasaan orang lain.
Asmara membutuhkan ketegasan dan kesiapan diri di dalam menjalani setiap kenyataan,suka ataupun duka di dalamnya,agar adalah kita kita tidak terjebak dari penafsiran-penafsiran yang berdasarkan hanya pada ego kita sendiri.
Sebaiknya kita lebih mewaspadai diri kita sendiri juga..karena di dalam diri kita pun terdapat ego yang kadangkala menjadikan asmara sebagai alasan untuk menuntut hak ataupun menuntut hal yang mungkin itu malah akan menjerumuskan kita sendiri.
Cobalah lihat dan rasakan perasaan kita sendiri...fahamilah di dalam relung hati kita sendiri...pasti akan kau dapati bahwa di dalam diri kita bersemayam keinginan yang kadangkala merasa lebih baik untuk di turuti padahal sebenarnya justru saat terpenuhi baru kita menyesali kenyataannya.
Asmara...
Jagalah semua yang ada dalam perasaan dan jiwa mu untuk lebih bijaksana dan tidak mudah terbawa oleh semua gelombang kesenangan yang belum saatnya,karena bukan tidak mungkin itu semua akan menyisakan rasa lara yang panjang dan mungkin tidak akan bisa di tebus lagi.
Asmara...
Tersenyumlah untuk semua pengorbanan demi seseorang yang pernah membuat kamu damai dan tentram karenanya,meski kadangkala seseorang itu meragukan perasaanmu,yaqinlah...bahwa mempertahankan sesuatu dengan baik yang sudah kita bangun dengan segenap upaya itu lebih sulit di bandingkan untuk menghancurkan sesuatu itu.
Jadilah kesatria atas dirimu sendiri dan atas semua manusia di sekitarmu,berilah kebahagiaan atas mereka jika memang itu yang mereka minta dan yang bisa kamu berikan untuk mereka sebaik yang kamu bisa,karena tidak ada yang yang lebih berharga daripada hidup itu sendiri selain kita bisa hadir di dalamnya dan bermanfa'at bagi semua manusia.
tertanda
sebutir pasir yang terbelah tujuh
sangpecinta/esa-aksara/aksara-Denta
Comments:
Post a Comment